AARTIKEL TENTANG TSUNAMI
Tsunami adalah rangkaian gelombang laut yang mampu menjalar
dengan kecepatan hingga lebih 900 km per jam, terutama diakibatkan oleh
gempabumi yang terjadi di dasar laut.
Kecepatan
gelombang tsunami bergantung pada kedalaman laut. Di laut dengan kedalaman 7000
m misalnya, kecepatannya bisa mencapai 942,9 km/jam. Kecepatan ini hampir sama
dengan kecepatan pesawat jet. Namun demikian tinggi gelombangnya di tengah laut
tidak lebih dari 60 cm. Akibatnya kapal-kapal yang sedang berlayar diatasnya
jarang merasakan adanya tsunami.
Berbeda
dengan gelombang laut biasa, tsunami memiliki panjang gelombang antara dua
puncaknya lebih dari 100 km di laut lepas dan selisih waktu antara
puncak-puncak gelombangnya berkisar antara 10 menit hingga 1 jam. Saat mencapai
pantai yang dangkal, teluk, atau muara sungai gelombang ini menurun
kecepatannya, namun tinggi gelombangnya meningkat puluhan meter dan bersifat
merusak. Asal istilah tsunami istilah tsunami berasal dari bahasa
jepang tsu artinya pelabuhan dan nami artinya gelombang laut. Dari kisah inilah
muncul istilah tsunami. Awalnya tsunami berarti gelombang laut yang menghantam
pelabuhan. Penyebab terjadinya tsunami tsunami terutama
disebabkan oleh gempabumi di dasar laut. Tsunami yang dipicu akibat tanah
longsor di dasar laut, letusan gunungapi dasar laut, atau akibat jatuhnya
meteor jarang terjadi. Tsunami akibat gempabumi tidak semua
gempabumi mengakibatkan terbentuknya tsunami. Syarat terjadinya tsunami akibat
gempabumi adalah:
1.
Pusat gempa terjadi di dasar laut, 2. Kedalaman Pusat gempa kurang dari
60 km
KEJADIAN
TSUNAMI YANG SIGNIFIKAN DI INDONESIA
PENYELAMATAN
DIRI SAAT TERJADI TSUNAMI
Sebesar
apapun bahaya tsunami, gelombang ini tidak datang setiap saat. Janganlah
ancaman bencana alam ini mengurangi kenyamanan menikmati pantai dan lautan.
- Jika berada di sekitar pantai,
terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai surut secara
tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju ke tempat
yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil memberitahukan
teman-teman yang lain.
- Jika sedang berada di dalam
perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah
terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
- Jika gelombang pertama telah
datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah.
Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
- Jika gelombang telah
benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban. Jika berada
di sekitar pantai, terasa ada guncangan gempabumi, air laut dekat pantai
surut secara tiba-tiba sehingga dasar laut terlihat, segeralah lari menuju
ke tempat yang tinggi (perbukitan atau bangunan tinggi) sambil
memberitahukan teman-teman yang lain.
- Jika sedang berada di dalam
perahu atau kapal di tengah laut serta mendengar berita dari pantai telah
terjadi tsunami, jangan mendekat ke pantai. Arahkan perahu ke laut.
- Jika gelombang pertama telah
datang dan surut kembali, jangan segera turun ke daerah yang rendah.
Biasanya gelombang berikutnya akan menerjang.
- Jika gelombang telah
benar-benar mereda, lakukan pertolongan pertama pada korban.
UPAYA
MITIGASI GEMPABUMI
- Membangun bangunan
vital/strategis atau bangunan lainnya yang mengundang konsentrasi banyak
manusia di wilayah rawan gempabumi menggunakan konstruksi yang tahan
terhadap gempa.
- Tidak membangun permukiman dan
aktifitas penduduk diatas, pada atau dibawah tebing
- Tidak mendirikan bangunan
diatas tanah timbunan yang tidak memenuhi tingkat kepadatan yang sesuai
dengan daya dukung tanah terhadap konstruksi bangunan diatasnya
- Pemetaan mikrozonasi di wilayah
rawan gempa bumi
- Perlu adanya RUTR dan RTRW yang
dituangkan dalam peraturan daerah yang berwawasan dan mempertimbangkan aspek
kebencanaan sehingga prinsip bangunan berkelanjutan dapat tercapai
- Membangun kewaspadaan
masyarakat dan pemerintah daerah melalui pelatihan antisipasi jika
sewaktu-waktu terjadi gempa bumi.
- Menyiapkan alur dan tempat
evakuasi bencana
- Menyelenggarakan pendidikan
dini melalui jalur pendidikan formal dan non-formal tentang gempa bumi dan
bahayanya di wilayah rawan gempa bumi
- Membangun alur dan tempat
pengungsian serta bukit-bukit untuk menghindar dari gelombang tsunami
WILAYAH
RAWAN TSUNAMI DI INDONESIA
Di
Indonesia wilayah rawan bencana tsunami meliputi 21 wilayah, yaitu: Nanggroe
Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Lampung-Banten, Jawa
Tengah Bagian Selatan, Jawa Timur Bagian Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Maluku
Utara, Maluku Selatan, Biak-Yapen, Balikpapan, sekurau, Palu, Talaud, Kendari.
MITIGASI
BENCANA
Sampai
saat ini para ilmuwan tidak dapat meramalkan terjadinya gempabumi dan tsunami .
Namun dengan melihat catatan sejarah para ilmuwan dapat mengetahui
tempat-tempat yang rawan tsunami. Pengukuran tinggi gelombang dan batas landaan
dari kejadian tsunami masa lalu akan berguna untuk memperkirakan dan mengurangi
dampak tsunami di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar